PRASASTI CIDANGHIYANG DESA LEBAK KECAMATAN MUNJUL
Prasasti Cidanghiyang dipahatkan pada batu dengan bentuk alami (3 x 2 x 2 meter).
Sering disebut juga Prasasti Munjul berdasarkan tempat penemuannya di Desa Lebak Kecamatan Munjul.
Prasasti Cidanghiyang dilaporkan pertamakali oleh Toebagus Roesjan kepada Dinas Purbakala tahun 1947 (OV 1949:10), tetapi diteliti pertamakali tahun 1954.
Prassati ini ditemukan dialiran sungai Cidanghiyang yang mengalir di desa Lebak, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang, Banten. Isinya berupa pujian kepada raja Purnawaraman. Dengan demikian Prasasti Cidanghiyang merupakan salah satu prasasti yang berasal dari kerajaan Tarumanagara.
Isi
Prasasti Cidanghiyang ditulis dalam aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka bahasa Sansekerta dengan metrum Anustubh.
Teks:
Vikranto ‘yam vanipateh/prabhuh satya parakramah narendra ddhvajabhutena/ srimatah purnnawvarmanah
Terjemahan:
“Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya dari raja dunia, yang Mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja-raja”.
Berasarkan bentuk aksaranya yang mirip dengan yang digoreskan pada Prasasti Tugu dari periode yang sama, diperkirakan pemahat tulisan (citralaikha / citralekha) kedua prasasti ini adalah orang yang sama.
sumber:
id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Cidanghiyang